Tag Archives: HTC

HTC Desire

Ketika HTC Desire ini keluar, pertanyaan yang timbul dari banyak orang adalah, apa bedanya dengan Nexus One?, superphone milik Google yang dibuat juga oleh HTC.

Beberapa Waktu lalu kita pernah sekilas cerita tentang Desire ini, nah sekarang kita coba bercerita lebih dalam untuk mendapat gambaran lebih terang tentang HTC Desire.

Secara mendasar, HTC Desire adalah saudara kembar dari Nexus One, cuma disini HTC memberikan beberapa perbedaan, so mari kita tengok sedikit tentang HTC Desire.

Kalau kita membeli Nexus One, seperti halnya kita beli kendaraan bagus, hanya as is seperti keluaran pabrik.
Beberapa saat kemudian, kita mulai dandanin, modifikasi istilahnya, misal kasih ban dengan pelek lebih besar, pasang body kit biar terlihat lebih gahar, tambah spoiler dll.
Nexus One datang dengan plain android.

HTC Desire datang seperti kita beli mobil yang sama hanya sudah keluar komplit dengan dandanan, misal dengan kit dari Mugen.

(saya bukan penggila modifikasi mobil, sorry for my limit:-)

Didalam HTC Desire, terdapat UI, atau User Interface milik HTC yang dikenal sebagai Sense UI.
Sense UI ini dalam perjalanannya ketika pertama diperkenalkan HTC pada handset windows mobilenya, berhasil menarik perhatian banyak kalangan, karena membuat handset terlihat cantik dan canggih.
Beberapa merk lain kemudian mencoba menampilkan tampilan yang mirip Sense UI ini pada handsetnya, ini memperlihatkan kalau Sense UI dari HTC benar menerima tanggapan yang baik.

Ciri Sense UI adalah tampilan di layar utama yang memiliki jam Flip Clock, Jam kayak Seiko jaman dulu yang kalau ganti angka ada kotak dari kaleng yang melipat.
Dibawah jam lipat ini biasanya ada informasi cuaca yang berupa gambar awan kalau mendung, matahari kalau panas dll.

Pemilik Nexus One, biasanya akan menginstal widgets yang serupa, supaya memberikan tampilan yang lebih cantik, misal dengan menginstall beautiful widgets atau weather widgets.

Nah pada HTC Desire, semua itu bisa di skip, karena sudah disediakan oleh HTC.
Istilahnya kalau kembali ke soal mobil, Nexus One itu kayak anak muda gaul, mau keluar malem minggu kumpul sama geng otomotifnya, harus modif dulu, pasang ini itu dan baru pede buat ngumpul.
Kalau HTC Desire bisa langsung ngumpul 🙂

Kepada banyak orang, ketika direndengkan antara HTC Desire dan Nexus One, dan ditanya, mana yang dipilih? Kebanyakan memilih Desire karena tampil lebih cantik. Jadi ternyata tampil cantik memberikan nilai lebih buat first judgement.

Kita akan kembali ke kelebihan Sense UI nanti, sementara kita melihat apa yang ditawarkan hardware dari Desire yg melebihi Nexus One.

Layar.
Layar HTC Desire sama2 AMOLED (active matrix organic light emitting diode) dengan Nexus.
Hanya pada layar Desire akan kelihatan sedikit lebih cerah dan tajam.
Amoled sendiri adalah jenis layar baru yang meniadakan lagi pencahayaan dari belakang atau backlight.
Misalnya anda memakai BlackBerry, ketika malam hari dalam kamar atau kendaraan yang cenderung gelap coba nyalakan , mata terasa sakit bukan karena intensitas cahaya? Itu karena sistem layarnya masih BackLight, seolah-olah ada senter di dalam blackberry untuk menerangi huruf2 atau gambar.

Layar Amoled, huruf2 nya dan gambarnya yang berpendar sendiri, jadi layar amoled cenderung lebih nyaman di mata.

Kelebihan lain amoled adalah bisa menghasilkan warna yang lebih kontras/tajam. Warna hitam akan tampil hitam, yang mana pada backlight cenderung menjadi agak abu2.
Kabarnya amoled ini juga lebih memakan sedikit daya dibanding backlight.

TouchScreen pada layar Desire (480×800 WVGA) dan Nexus sama2 Capacitive yang sudah support multitouch dan pinch to zoom cappability.

TrackPad
Sometimes dikita beredar istilah trackball is so yesterday 🙂
Sama seperti BlackBerry Onyx yang mengadopsi optical trackpad menggantikan jajaran trackballnya yang mudah kotor dan macet, pada HTC Desire juga menyandang Optical Trackpad yang fungsinya mirip dengan trackpad BB, hanya beda di bentuk.
Kalau pada BB trackpad nya berbentuk kotak hitam, pada Desire berbentuk lingkaran cincin dengan sensor optical ditengahnya, yang memberikan kesan next generation trackpad.

Walau sebenarnya tidak atau jarang terdengar masalah terjadi pada trackball Nexus (karena jarang dipakai), HTC pada Desire melangkah lebih jauh dengan optical trackpad.
Karena Android lebih mengandalkan sistem sentuh pada layar, trackpad ini lebih jarang dipakai, paling berguna sesekali untuk memblok huruf atau kata2, atau mengganti huruf yang salah ketika mengetik. Klik pada trackpad sama saja dengan fungsi enter atau eksekusi.

Sensor
Pada layar Nexus dan Desire ada 2 buah sensor.
Pertama adalah proximity sensor. Fungsinya seperti radar, tahu jarak antara layar dengan muka kita.
Jadi ketika kita menerima telepon, dan handset kita tempelkan di kuping, otomati layar akan mati, untuk menghemat batere. (Lagian siapa yang lihat layar kalau lagi ditempelin di kuping ya? 🙂
Ketika selesai bicara, handset dibawa ke depan muka, layar akan menyala lagi dan menampilkan menu yang diperlukan.

Sensor ke-2 adalah Light sensor, ini untuk menangkap pencahayaan disekitar layar. Kalau kita berada di ruangan yang gelap, otomatis brightness layar akan diturunkan secara otomatis, agar mata kita tidak sakit.
Kalau cahaya terang, layar akan lebih terang menyala, supaya tampilan layar terbaca.

Sensor lainnya adalah accelerometer, yang tau posisi layar sedang tegak (potrait) atau tidur (landscape), miring atau rata dll.

Nah dari penjelasan 3 sensor tadi ini yang diambil dengan baik pemanfaatannya oleh HTC Desire, yang tidak dimiliki Nexus.

Pertama, kalau ada dering telepon masuk, semakin kita budeg semakin keras biasanya dering telepon kita setel 🙂
Nah di HTC Desire, semisal handset sedang di meja dan ada telepon masuk, dering telepon yang tadinya keras, ketika handset diangkat langsung menjadi kecil, dan kemudian hilang setelah anda menekan tombol penerimaan telepon.
Fungsi ini berguna ketika kita berada di lingkungan kerja atau publik area, supaya tidak annoying banyak orang, karena dari mengangkat sampai kita siap berbicara membutuhkan waktu yang cukup untuk dering telepon melakukan aksinya meminta perhatian dan mungkin mengganggu orang sekitar.

(dari deringnya anda bisa menduga handsetnya, bahkan tipe orangnya 🙂 Pernah disuruh coba handset china yang dual sim yang kala itu masih baru mulai ada, dinyalakan.. dan ujubilah itu suaranya, tetangga aja bisa tahu kita sedang terima telepon karena keras dan cemprengnya. Dan rasanya sekarang legacy itu masih ada di bbrp handset china, ketika kita dengar deringnya kita tahu itu handset china, mungkin dual sim mungkin ada teve nya 😀 )

Kedua, masih mengenai dering telepon, Palm dan iPhone mempunyai switch khusus untuk mematikan dering telepon, misal kita sedang meeting, kalau lupa matikan bunyi dering maka bisa langsung cepat mematikan dari switch ini ketika ada telepon masuk.

Pada Desire ketika telepon masuk dan kita sedang tidak bisa menerima telepon, cukup balikkan teleponnya dari terlentang menjadi telungkup. Langsung suara dering telepon hilang.
Ini dimungkinkan karena accelerometer mendeteksi posisi telepon dan proximity sensor mendeteksi jarak yang sangat dekat denga meja, langsung mengeksekusi nada dering menjadi cutoff, tanpa memutus panggilan telepon.
Kadang cara ini lebih bijak daripada kita menekan tombol merah, dianggap kita mereject panggilan orang.

Kamera
5MP kameranya dengan autofokus dan support makro, sama saja dengan Nexus one, yang berbeda adalah pada menu kameranya kita bisa mengaktifkan mode wide, mode wide ini menghasilkan tangkapan gambar yang lebih banyak persentase cakupannya dibanding standard kamera biasa.
Dengan bantuan GPS built in nya, maka kamera ini bisa dilengkapi geotagging, jadi ketika kita foto outdoor, otomatis kita memiliki koordinat bumi lokasi tersebut.
Kamera Desire juga memiliki face detection capability. Ini memudahkan jika kita menginstall tambahan software, misal untuk security handset dengan pengenalan wajah, smile detector , pembacaan tulisan dll.

Speaker
Speaker pada Desire lebih keras daripada Nexus One.
Pada Nexus One, suara yang keluar cenderung agak kecil, kadang tidak terdengar di tempat yang ramai.
Pada HTC Desire kekurangan ini diperbaiki dengan memberikan suara yang lebih keras, baik untuk dering telepon dan untuk mendengarkan lagu.

Radio FM
Walau handset2 murah yg 399 ribu juga punya radio FM, fungsi tambahan radio FM pada Desire cukup menjadi komplimen yg menyenangkan.
Kabarnya, sebenarnya Nexus one juga memiliki perangkat kerasnya, tapi tidak dipakai dan tidak diberikan drivernya.
Colokkan handsfree jalankan radio fm, penerimaannya termasuk sangat baik, beberapa channel radio dengan cepat ditangkap dan mudah di save. Kalau males pakai handsfree yang berfungsi sebagai antenna tambahan menangkap siaran radio, bisa aktifkan speaker phonenya, maka menjadi radio biasa.
Jadi pada Desire selain bisa memiliki radio streaming dari data digital via internet, kita juga bisa mendengarkan siaran langsung lokal radio.

Internal Memory.
HTC Desire memiliki internal memory yang sedikit lebih besar dari yang dimiliki Nexus One.
Ram Desire 576MB, Nexus 512MB.


Satu fungsi tambahan yang diberikan HTC Desire adalah automatic backup.
Sebenarnya data2 kita pada handset android, kebanyakan ada di cloud atau server, sehingga para pemakai android tidak kebakaran otak ketika handsetnya crash, karena data akan bisa balik lagi dengan mudah.
Tetapi untuk data2 lain semisal catatan rekening, sms , log telepon , dll tidak serta merta di backup ke cloud tanpa kita menginstall software yang memiliki kemampuan itu.

Nah pada Desire, data tersebut otomatis secara berkala akan disimpan ke dalam memory card. Sehingga ketika s**t happened, kita memiliki backup.

Desire memiliki 1GHz snapdragon prosesor, sama dengan Nexus One yang pertama mengaplikasikannya pada jajaran handset android yang memiliki spek prosesor tinggi.

Pemakai android yang pernah mencoba, misal HTC Magic atau Samsung Spica(yg sering terkecoh karena melihat clock prosesor 800Mhz dari spica yang dianggap beda sedikit dari 1 GHz), dan kemudian mencoba Nexus atau Desire, akan menyadari kekuatan dan jenis prosesor bukan hanya gaya2 an dan angka kosong 🙂
SnapDragon prosesor bukan hanya mengotaki urusan komputasi, didalamnya terintegrasi broadband 3G, Wifi, Bluetooth dan GPS.
Makanya pemakai Nexus dan Desire Happy dengan daya tangkap GPS nya yang cepat dan akurat.
1 GHz prosesor memberikan pengalaman yang mengasikkan dari sebuah smartphone, no lag, no wait, gerakan yang lebih halus, dan aplikasi2 rumit juga data yang besar yang semakin bisa di handle.


Satu tambahan yang langsung terintegrasi di HTC Desire adalah kemampuannya untuk langsung menjadi modem 3,5 G. Jadi dengan adanya fungsi ini ngga pusing2 lagi mikirin beli modem untuk laptop atau mifi.
Yg harus dipikirkan provider mana yang bisa kasih koneksi internet dengan kecepatan memadai dan unlimited :-D, dan tentu saja, kalau bisa : murah 😀


Nah sekarang kita kembali tentang SENSE UI, apa yang menarik disini.

Sense UI sendiri secara garis besar,berfungsi memberikan pengalaman yang lebih mudah dan menarik dari sebuah operating system.

Tentu didalamnya berarti tampilan yang lebih cantik. Ini terlihat ketika pertama kali kita menyalakan Desire dan swipe lock barnya, maka akan ada animasi pada layar utama. Misal kala ini lagi mendung, terlihat awan seperti kabut tebal bergerak dari dua sisi layar kiri dan kanan. Kalau sedang hujan ada titik2 air turun.
Dari animasi itu kita mendapat gambaran kondisi cuaca atau ramalan cuaca:-) selain sebenarnya kelihatan lebih gaya hahahahaha.

Memiliki Sense UI berarti kita memiliki lebih banyak widgets.
Widgets adalah satu kekuatan android yang mendukung free customize.
Setiap anda melihat handset android seorang dengan orang lainnya, tampilan dan menu2 layarnya bisa beda2.
Masing2 orang memiliki prioritas apa yang dia butuhkan untuk diakses dengan cepat, dengan itu dia bisa mengatur icon dan widgets sesuai kebutuhannya.
Misal anda seorang maniac facebook, maka widgets fb bisa anda pasang di halaman paling utama.
Widgets bukan icon, bukan shortcut, lebih mirip teaser, atau trailer pada film. Misal ketika kita nonton bioskop, biasanya sebelum film utama mulai, kita diperlihatkan beberapa potongan film yang akan diputar ke depan, dari potongan film durasi pendek itu kita bisa menangkap sebuah film cocok atau menarikkah untuk kita.

Nah kira2 begitulah widgets, tampilan kecil dari sebuah program. Misal widgets FB, maka akan ada jendela kecil pada layar yang akan selalu berganti menampilkan status rekan2 anda terbaru. Ketika anda melihat status menarik, klik widgets tersebut dan anda masuk ke dalam facebook yang utuh.

Pada android, widgets ini akan bertambah seiring kita menginstall lebih banyak aplikasi yang memiliki widgets.
Pada Desire banyak widgets yang menarik yang diberikan sebagai tambahan yang tidak didapat dari handset lain
Misal widgets sms atau email. Tampilannya seperti tumpukan surat yang tinggal kita swipe ke atas untuk berganti ke email selanjutnya atau sms berikutnya, dan klik untuk membaca detailnya.
Ini mirip seperti anda pulang kerja dan menerima tumpukan surat, biasanya anda akan membaca dulu setiap tulisan dari amplopnya untuk mengenali siapa pengirimnya dan menduga apakah isinya penting, baru anda buka. Just like that.

Masih banyak widgets diberikan, misal untuk fast contact, jadi kita memiliki halaman yang menampilkan beberapa foto dari orang2 yang sering kita hubungi. Tinggal tap mukanya maka kita bisa langsung menelepon, sms atau email.

Foot Print,
ini menyimpan foto2 lokasi yang berisi geotagging atau koordinat. Misal anda doyan kuliner, bisa dibuat kumpulan tempat kuliner, ada foto tempatnya berikut lokasinya di peta, termasuk bisa ditambahkan alamat dan nomer telepon dan catatan makanan yang enak 🙂

Than another widgets diberikan, jam yang bisa diganti-ganti tampilannya, weather, figura foto, search etc , etc… dan sekarang HTC memberikan sebuah update widgets, dengan mengklik update, maka kita tersambung ke server HTC untuk mendapatkan widgets baru khusus HTC.

Yang ditonjolkan dari Sense UI adalah integrasi, atau synergi, yang bisa memudahkan kita untuk mendapatkan data yang lebih cepat dan utuh.
Ada 2 fungsi utama dari synergi ini, dikenal di Sense UI sebagai Linked dan Friend Stream.

Linked
Misalkan beberapa bulan yang lalu, saya pernah sms an dan email2 an sama oom SetipJop.
Sekarang saya merasa membutuhkan email dan sms yang dikirim sama oom SetipJop tsb.
Terbayang sms nya sekarang sudah berada dalam tumpukan ratusan sms lain dan emailnya dalam tumpukan ribuan email lain.
Langkah pertama yang kita tempuh biasanya adalah mencari melalui fungsi Search.
Tapi tidak dengan Sense UI, saya hanya butuh membuka alamat kontak OOm setip dari daftar alamat kontak, nanti dibagian bawah ada tab sms. Saya buka, maka disana akan ada sms antara saya dan oom SetipJop juga dengan email2 nya.
Masih iseng saya buka tab sebelahnya, maka saya akan lihat status update dari oom Setip di FB or Twitter, tab sebelahnya lagi maka saya akan masuk ke album foto oom Setip di FB, sebelahnya lagi daftar log telepon saya dengan oom SetipJop.

Fungsi yang biasanya harus saya akses terpisah dengan membuka aplikasi masing-masing, sekarang terkumpul jadi satu.
Makanya beda dengan handset lain yang menyebut alamat dengan address book atau contacts , HTC menyebutnya People, ini mendeskripsikan kontak kita sebagai pribadi.

Friend Stream.
Ini adalah fungsi ke 2 yang ditonjolkan sense UI.
Kalau tadi kita bicara link atau integrasi dari kontak kita, sekarang yang terintegrasi adalah urusan Social Networking.
Sekarang hampir semua orang kalau tanya bukan hanya nomer telepon, tapi sudah ke pin BB atau YM atau FaceBook.

Friend Stream menggabungkan social networking yang populer, misal Facebook dan Twitter.
Biasanya kalau kita update status facebook, kita harus buka lagi twitter dan masukkan update juga.
Dengan Friend Stream, sekali update, maka akan muncul di akun FB dan Twitter anda.

Kemudian pada tab All Updates, kita bisa melihat status dari rekan2 kita baik FB maupun Twitter.

Pindah Tab kita akan mendapatkan status terbaru yang baru saja dipost.

Pindah lagi ke sebelahnya kita akan mendapat sortiran status yang menyertakan foto2 yang baru diupload.

Dan tab terakhir memberikan sortiran dari status updates yang memiliki link ke web tertentu.
Misalnya ada rekan kita yang rajin memberikan berita2 aktual di FB tentang penyanyi cowo bandung yang ganteng dan menaklukkan banyak artis itu, biasanya kan berita yang dikutip hanya sepenggal, di klik dan kita akan masuk ke web utuhnya.

menarik?

Integrasi atau Synergi tidak hanya diberikan pada urusan kontak dan sosial networking.
Sense UI HTC di Desire, memberikan tambahan yang berguna juga pada fungsi copy paste.

Misalkan kita sedang membuka website dan membaca istilah yang tidak kita mengerti, tap an hold pada kata tersebut akan mengaktifkan fungsi select text nya, berbeda dengan Nexus yang lebih rumit sistem select text nya, Desire dengan sense UI menjadikan lebih mudah karena memberikan tag untuk awal kata dan tag akhir untuk akhir kata atau kalimat yang akan kita pilih dan dapat digeser-geser secara independen. Setalah kata atau kalimat kita block sesuai kebutuhan, kita dihadapkan dengan tiga buah icon menu tambahan, yg pertama gambar copy paste, yg ke-2 fungsi cari, dan yang ke-3 fungsi share.

Fungsi Copy paste sudah jelas , kalimat itu akan di copy dan bisa kita pastekan pada aplikasi lain.

Fungsi share akan memberikan pilihan kata tersebut akan kita bagikan kemana, mungkin ke notes, atau di email atau di sms atau kirim ke facebook dll.

Yang menjadi menarik adalah icon ke 2, fungsi cari atau search, yg ketika dipilih akan menampilkan arti kata yang kita pilih pada Wikipedia, beserta penjelasan lain termasuk gambar jika disertakan.

Tab berikutnya kita akan masuk ke fungsi translate atau menterjemahkan kata tersebut ke bahasa lain.

Dan tab yang terakhir, kata tersebut akan dicarikan arti dan penjelasannya ke dalam Kamus atau Dictionary.

Wah sudah panjang ini ceritanya, bahasan terakhir adalah : Flash!
Menjadi kontroversi yg menonjol antara iPhone sebagai pihak yg menyatakan fungsi flash pada smartphone tidak perlu dibenamkan karena akan memberatkan, dan pada operating system lain, terutama android dan dibelakangnya ada web OS , windows phone dan BlackBerry yang menginginkan kemampuan flash ada pada smartphone untuk memberikan pengalaman browsing web yang lebih utuh.

Sejak awal android ada, Sense UI yang pertama ada di HTC Hero sudah memberikan kemampuan flash ini, walau masih flash lite.
Sekarang dengan more power, bigger memory, flash ini menjadi menarik ada pada sebuah handset android.
Banyak web bisa dibuka dengan utuh, informasi 3 dimensi, film, bahkan games dapat kita akses sekarang melalui web, termasuk game facebook yang sering tabu tidak dapat di akses memalui smartphone dan farmville adalah salah satunya, game yang sangat-sangat diminati.
Atau kita bisa juga menikmati games2 yang biasanya ada di PC secara online sekarang… kabarnya games Plants vs Zombie sangat terkenal, dan kita bisa mengaksesnya juga dengan Desire ini.

Ke Depan Flash ini akan bisa dinikmati oleh banyak handset android dengan kemampuan flash utuh adobe flash 10.1, setelah update ke rom android baru, froyo 2.2 di lakukan, yang kebetulan sekarang sudah dinikmati oleh Nexus One.

Dan ini kabar baiknya untuk kita yang mau berinvestasi pada handset Desire sebagai smartphone kita.

As we know, kebingungan lanjutan dari orang2 yg memilih antara nexus dan desire adalah Nexus menjadi anak emas dari Google yang melahirkan dan mengembangakan OS android.
Apa2, update pertama yang menerima adalah Nexus duluan, dan software2 teranyar di patok Nexus sebagai standardnya.

Nah karena Desire adalah kembaran dari Nexus One, dalam hitungan hari anda akan mendapatkan portingan yang sama, walau bukan dari HTC langsung, tapi dari mereka para Geeks yang jago2 disana.

Jadi mau ngomong soal froyo, soal update video yang mampu 720, Desire juga sudah mendapatkannya…
asik kan 😀

Wah masih banyak halaman harus disediakan kalau mau cerita tentang bisa apa aja sih HTC Desire, dan ketika pertanyaannya berkembang android apa sih keunggulannya? wah bisa begadang berminggu-minggu untuk cerita.
Jadi saya hanya cerita sebagian kecil dulu saja yang lebih menonjolkan kelebihan yang dikembangkan HTC pada handset Desirenya.

Penulis: Lucky Sebastian Continue reading HTC Desire